Dalam relung keheningan
Ku terbuai oleh suara Mu,
Tuhan
Suara yang lembut dan
mempesona
Penuh kehangatan dan
kasih
Engkau menyapa ku
dengan senyum
Dan mendekap ku dengan
jubah kehangatan
Ku sendengkan telinga
ini
Tuk mendengar sekali
lagi suara Mu
Hati ku berdegup kencang
Bagai api membakar
asa
Panggilan Mu sungguh
nyata
Tak terlihat namun
menggairahkan
Sangkakala panggilan suci
Manusia yang sedang
berziarah
Tuk menjadi pelayan Mu
Di jalan panggilan nan
berliku
Tuhan, masa ini ...
di mana engkau
memanggil
Ku ingin dengar sekali
lagi
Kicauan merdu Mu sampai akhirnya ku tertidur
( Alusius Kristomo, Purwakarta 2015 )