Jika kita mengamati tampilan Windows 8 maka kita dapat menyimpulkan bahwa tampilan grafis Windows 8 jauh lebih menarik dan lebih segar, Tampilan yang menarik jelas membuat semua orang ingin memilikinya, oleh sebab itu tidak salah semenjak diluncurkannya Windows 8 banyak user yang sudah menginstalkannya ke dalam pc atau laptopnya.
Saya pun termasuk orang yang penasaran seperti apakah Windows 8 itu maka saya pun mencoba menginstalkan dan menggunakannya. Dengan berbagai perubahan tampilan jelas ada sedikit kebingungan saat menggunakannya. Namun itu adalah hal biasa, sebab setelah beberapa saat menjalankan pasti sudah menjadi terbiasa.
Namun yang membuat saya kurang suka adalah ternyata untuk mematikan atau proses "Shutdown" komputer pada Windows 8 lebih panjang dan berbelit-belit dibandingan pada Windows versi sebelumnya karena fungsi yang satu ini diakses dari Charms bar, lalu ke "Settings", klik tombol Power, baru kemudian memilih "Shut Down". Nah hal itu menurut saya kurang praktis. Oleh sebab itu saya memanfaatkan shortcut key untuk mematikan Windows 8 ini supaya lebih cepat.
Proses ini bisa jauh mempersingkat proses shut down dari pada menggunakan shut down yang terdapat di charms bar. Sebenarnya shortcut key ini sudah ada juga di versi Windows sebelumnya namun menjadi terasa lebih praktis ketika dipakai di Windows 8. Boleh dibandingkan saja? Nah bagi yang ingin mecoba dan membandingkannya boleh langsung saja melakukan proses shut down dengan cara memilih tampilan desktop (tanpa adanya window yang terbuka) lalu menekan kombinasi tombol [Alt] dan [F4] secara bersamaan untuk memunculkan pilihan shut down, restart atau yang lainnya. Lalu kita pilih shut down untuk mematikan komputer.
Nah bagi yang penasaran boleh mencobanya. Terima kasih.
Wednesday, December 24, 2014
Tuesday, December 23, 2014
Cerita Inspiratif: "Mencari yang Sempurna"
Seorang pemuda yang hidup di Perth telah sampai usia saat ia merasa harus mencari pasangan hidup. Jadi ia mencari-cari gadis sempurna di seluruh negeri untuk dinikahi. Setelah berhari-hari, berminggu-minggu mencari, ia bertemu dengan gadis yang sangat cantik-jenis gadis yang bisa menghiasi sampul majalah perempuan bahkan tanpa make-up atau kosmetik!
Namun, meski dia kelihatan sempurna, pemuda itu tak bisa menikahinya. Sebab gadis itu tidak bisa masak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Lalu ia mencari lagi, selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya ia menemukan gadis yang bahkan lebih cantik lagi, dan kali ini masakan gadis itu luar biasa lezat-lebih baik dari yang bisa Anda dapatkah di restoran terbaik di Australia, bahkan lebih baik dari yang bisa Anda dapatkan dari restoran keluarga. Gadis ini bahkan menjalankan usaha restorannya sendiri!
Namun pemuda ini tak bisa menikahinya pula. Sebab kekurangan gadis itu adalah dia bodoh. Dia tak bisa menjalin percakapan sama sekali, sama sekali tidak cerdas. Dia belum menamatkan pendidikan, segala yang ia tahu cuma memasak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Maka ia mencari selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga ia akhirnya menemukan gadis yang satu ini! Ia begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, bahkan ia punya tiga restoran sendiri: ala Thai, ala Jepang dan ala Italia. Dan ia begitu cerdas, ia punya dua gelar doktor, pengetahuannya begitu luas, bisa menjalin percakapan begitu hebat, begitu baik, begitu welas asih. Ia sempurna!
Tapi, pemuda ini tak bisa menikahinya. Sebab gadis ini mencari pria yang sempurna!
Namun, meski dia kelihatan sempurna, pemuda itu tak bisa menikahinya. Sebab gadis itu tidak bisa masak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Lalu ia mencari lagi, selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya ia menemukan gadis yang bahkan lebih cantik lagi, dan kali ini masakan gadis itu luar biasa lezat-lebih baik dari yang bisa Anda dapatkah di restoran terbaik di Australia, bahkan lebih baik dari yang bisa Anda dapatkan dari restoran keluarga. Gadis ini bahkan menjalankan usaha restorannya sendiri!
Namun pemuda ini tak bisa menikahinya pula. Sebab kekurangan gadis itu adalah dia bodoh. Dia tak bisa menjalin percakapan sama sekali, sama sekali tidak cerdas. Dia belum menamatkan pendidikan, segala yang ia tahu cuma memasak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Maka ia mencari selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga ia akhirnya menemukan gadis yang satu ini! Ia begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, bahkan ia punya tiga restoran sendiri: ala Thai, ala Jepang dan ala Italia. Dan ia begitu cerdas, ia punya dua gelar doktor, pengetahuannya begitu luas, bisa menjalin percakapan begitu hebat, begitu baik, begitu welas asih. Ia sempurna!
Tapi, pemuda ini tak bisa menikahinya. Sebab gadis ini mencari pria yang sempurna!
Saturday, December 13, 2014
Menggambar Untuk Kartu Natal, Merry Christmas
Tradisi mengirim Kartu Natal, dimulai pada tahun 1843 oleh John Callcott Horsley dari Inggris. Biasanya Kartu Natal dihias dengan gambar yang berhubungan dengan kisah kelahiran Yesus Kristus dan disertai tulisan: Selamat Hari Natal dan Tahun Baru ("Merry Christmas". Dewasa ini orang memakai teknologi informasi (email) berkirim kartu Natal elektronik.Sebagai Contoh terlihat pada gambar di atas.
Selain tradisi Kartu Natal dikenal juga di Indonesia tradisi Sinterklas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang meneladani St. Claus (Santa Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa Nikolas makin lebih penting daripada Yesus Kristus. Dalam tradisi Sinterklass Belanda – tokoh yang digambarkan oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut ini – menjadi bagian dari acara keluarga (untuk mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan untuk dibawa pergi. Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan banyak cahaya lampu berkelap-kelip. Selain untuk menambah semarak perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.
Subscribe to:
Posts (Atom)