KETERLIBATAN
GEREJA DALAM MEMBANGUN DUNIA YANG DAMAI DAN SEJAHTERA
Ø Fenomena
dan ciri khas dunia modern yaitu
- 1. Globalisasi
- 2. Munculnya yang disebut Dunia kapital dimana
uang menjadi berhala baru manusia
- 3. Kecenderungan egois, orang miskin semakin
miskin dan orang kaya semakin kaya
- 4. Timbulnya politik kekuasaan yang serakah
- 5. Korupsi, kolusi dan nepotisme
Ø Fenomena
di atas menyebabkan sulitnya tercipta masyarakat yang damai sejahtera.
Ø Para
penguasa dan kaum kaya berpendapat bahwa kemiskinan rakyat kecil itu disebabkan
oleh kemalasan, kebodohan, dan pemborosan yang dilakukan oleh rakyat kecil
itu sendiri.
Ø Para
sosiolog mengatakan bahwa kemiskinan rakyat kebanyakan disebabkan oleh struktur
dan sistem kemasyarakatan yang tidak adil.
Ø Supaya
tercipta dunia yang damai dan sejahtera maka perlu sikap adil.
Ø Adil
berarti
tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar atau berpegang pada
kebenaran.
Ø Damai
yaitu
adanya tatanan sosial yang adil, sama dan serasa yang menjamin ketenangan
dan keamanan hidup setiap manusia.
Ø Sejahtera
adalah kondisi hidup masyarakat untuk memperoleh sesuatu yang dibutuhkan secara
manusiawi.
Ø Adil,
damai, dan sejahtera merupakan anugerah dari sang Pencipta. Oleh karena
itu, kita harus memperjuangkan kondisi dan situasi masyarakat yang adil, damai,
dan sejahtera.
Ø Bagaimana
sikap kita (Gereja) dalam mewujudkan adil, damai dan sejahtera,
- 1. Menjadi pembawa damai seperti Yesus
- 2. Berperan secara aktif melakukan keadilan
- 3. Berperan aktif untuk menolong orang yang
kesusahan dan terkena bencana
Ø Yesus
datang sebagai pembebas maka Yesus pun menginginkan kita untuk menjadi garam
dan terang dunia serta ragi bagi masyarakat dan turut merasakan suka dan duka
dunia ini.
Ø Hal-Hal
yang Harus diperhatikan untuk Memperjuangkan Masyarakat yang Damai dan
Sejahtera:
- 1. Kesadaran akan situasi buruk yang terjadi.
- 2. Usaha untuk memperbaiki nasibnya
- 3. Cinta kasih dan kerjasama
Ø Kendala-kendala
yang dihadapi dalam menciptakan adil, damai dan sejahtera yaitu
- 1. Masyarakat yang tidak peduli dan pasrah
- 2. Sulitnya merubah struktur dan system yang
dipertahankan oleh para penguasa
- 3. Adanya ketidak jujuran, keserakahan
- 4. Butuh dana dan sarana yang besar
HAK
ASASI MANUSIA
Ø Ajaran sosial Gereja menegaskan semua manusia
mempunyai jiwa berbudi dan diciptakan menurut citra Allah, karena
mempunyai kodrat dan asal yang sama, serta mempunyai panggilan dan tujuan ilahi
yang sama, maka kesamaan asasi antara manusia harus senantiasa diakui.
Ø Dari ajaran di atas tampak pandangan Gereja
tentang hak asasi, yakni hak yang melekat pada diri manusia ciptaan Allah.
Ø Hak ini dimiliki setiap orang sejak lahir,
karena dia seorang manusia. Oleh karena itu, hak asasi manusia merupakan tolok
ukur dan pedoman yang tidak dapat diganggu-gugat dan harus ditempatkan di
atas segala aturan hukum.
Ø Gereja mendesak diatasinya dan dihapuskannya setiap
bentuk diskriminasi, entah yang
bersifat sosial atau kebudayaan, entah yang didasarkan pada jenis kelamin,
warna kulit, suku, keadaan sosial, bahasa ataupun agama karena berlawanan
dengan maksud dan kehendak Allah.
Ø
Hak-hak
asasi merupakan hak yang universal, artinya hak-hak itu menyangkut semua orang, berlaku dan harus
diberlakukan di mana-mana.
Ø
Rumus pernyataan Hak Asasi Manusia oleh Majelis Umum PBB pada 10
Desember 1948
Ø
Hak Asasi Manusia meliputi:
- 1. hak
hidup
- 2. hak
untuk beragama
- 3. hak
memperoleh pengetahuan
- 4. hak
mendapat kasih sayang
- 5. hak
mendapat perlindungan hukum
Ø Dalam terang Injil terlihat bahwa manusia,
yang diakui dan dipanggil Tuhan sebagai sahabat-Nya, hanya dapat menjawab
panggilan Tuhan itu dalam solidaritas.
Ø Salah satu pengalaman umat Allah Perjanjian
Lama yang sangat menentukan sejarah selanjutnya adalah pengalaman pembebasan
ketika martabat manusia mereka yang diinjak-injak ditegakkan kembali, ketika
hak-hak asasi yang dirampas dikembalikan lagi.
Ø Sejak itu sejarah keselamatan adalah sejarah
pembebasan, di dalamnya terlihat perhatian khusus Tuhan akan kaum miskin dan
yang tertindas.
Ø Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan
tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan. Orang miskin dan yang tak berdaya
mendapat perhatian khusus dari Tuhan.
Ø perlu diingat, hak-hak asasi pertama-tama
harus diperjuangkan untuk orang yang lemah, yang tidak berdaya dalam
masyarakat.
Ø Gereja menerima dari Kristus tugas-perutusan
untuk mewartakan amanat Injil. Itulah sebabnya mengapa Gereja mempunyai hak,
bahkan kewajiban, untuk memaklumkan keadilan pada tingkat lokal, nasional,
dan internasional, serta mencela ketidakadilan,
Ø Gereja tetap bertugas membela dan
memajukan martabat dan hak-hak asasi pribadi manusia.
Ø Gereja berhak memberi pertimbangan moral,
juga dalam hal-hal yang menyangkut bidang politik, apabila hal itu dituntut
oleh hak-hak asasi manusia atau keselamatan jiwa-jiwa.
Ø Peranan Gereja dalam mewujudkan Hak Asasi
Manusia dengan cara
1. Gereja
hendaknya mawas diri dan mencoba menegakkan hak-hak asasi manusia di
kalangannya sendiri.
2. Gereja harus
mencari cara rasional yang tepat serta efektif dalam penegakan HAM.
3. Gereja
harus berusaha membangun kerjasama warga masyarakat dalam semangat cinta kasih
dan perdamaian.
Ø
Menerima Sakramen Baptis artinya umat diberi hak menjadi
anak Allah dan anggota gereja.
Ø
Menerima sakramen Ekaristi artinya hak umat untuk beribadat dan
menerima tubuh dan darah Yesus
Ø
Menerima Sakramen tobat artinya umat yang bertobat mendapat hak
kebebasan dan pengampunan dari Allah
Ø
Contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia:
- 1. Perang
- 2. Tidak memberi ijin orang beribadah
- 3. Ketidakadilan dalam hukum
- 4. Anak tidak disekolahkan
- 5. Menyakiti orang lain