Selamat Datang di Blog ini!___ Janganlah melihat hanya dipermukaan saja!___ Selamilah!___ Yakinlah suatu saat mutiara indah akan didapat.

Wednesday, November 28, 2012

Driver LAN Network Dan Wifi Laptop Advan Soulmate G4D-61132T

Kali ini saya akan mensharekan driver untuk LAN Network dan Wifi laptop Advan Soulmate G4D-61132T. Ini merupakan pengalaman saya ketika menginstalkan laptop Advan Soulmate G4D-61132T teman saya. Saat itu teman saya hendak mengganti sistem Windows XP menjadi Windows 7. Namun ternyata CD Driver laptop tidak ditemukan di dalam dus. Entah apakah saat membeli tidak diberi oleh toko ataukan CD itu hilang.

Saat menginstalkan Windows 7 ternyata VGA, Sound sudah terdeteksi hanya saja untuk LAN dan Wifi belum terdeteksi. Untuk mendapatkan Driver itu maka saya berinisiatif untuk mencari di google. Namun ternyata susah sekali mendapatkan Driver Advan itu. Saya kurang tahu mengapa sulit sekali mencari pelayanan driver untuk Advan  Soulmate G4D-61132T. Hal ini berbeda sekali dengan Driver Acer yang dengan sangat mudah didapat dalam browser Google.

Akhirnya karena lelah mencari dan putus asa akhirnya saya tidak menginstalkan LAN dan Wifi itu. Namun setelah dirasakan tanpa adanya LAN dan Wifi, laptop terasa tidak praktis maka saya mencoba untuk kembali mencari solusi untuk mendeteksi ke dua perangkat itu. Akhirnya saya mendownload sebuah program pendeteksi hardware, dan ketika program itu diinstalkan ternyata saya menemukan hardware yang belum ada dan belum terupdate.

Karena kalau diupdate online memerlukan registrasi maka saya mencari driver yang dibutuhkan di Google dan ternyata ada dan berhasil. Adapun driver yang dibutuhkan oleh laptop advan LAN dan Wifi yaitu 1) untuk LAN Driver adalah Lan Jmicron Jmc251 xp32 vista windows7  dan 2) Wifi driver adalah 8191_8192_se_win7_driver. 

Selesai menginstalkan saya senang karena ternyata Network LAN dan Wifi berhasil dengan baik. Akhirnya laptop itu dapat berselancar internet dengan menggunakan speddy dan hotspot umum. Nah bagi sobat-sobat yang membutuhkan driver LAN dan Wifi untuk Advan  Soulmate G4D-61132T silahkan mendownload disini, hanya saja harus memiliki akun 4shared terlebih dahulu karena file ini ada di dalam 4shared. Kalaupun belum memiliki dapat membuat akun 4shared terlebih dahulu. Dan tidak perlu khawatir karena membuatnyapun sangat mudah.

Baik tidak usah berpanjang-panjang silahkan download untuk
Driver LAN Advan Lan Jmicron Jmc251 xp32 vista windows7 
LAN_JMicron_JMC251_XP32_Vista_WIN7
Driver Wifi Advan 8191_8192_se_win7_driver
8191_8192_SE_Win7_Driver_20100

Nah untuk sobat-sobat semua selamat menggunakan laptop Advan  Soulmate G4D-61132T sobat yang mempunyai kemampuan yang lumayan. Selamat berkeja kembali. Salam kenal untuk sobat semua.


Wednesday, November 21, 2012

Kisah Singa Dan Tikus


Di sebuah hutan yang luas hiduplah sekumpulan binatang yang hidup besama. Walaupun hidup bersama namun mereka tetap takut pada satu binatang yaitu singa. Mereka takut dan tidak suka dengan singa  karena singa terlihat bergitu perkasa dan juga sombong. Ia tidak pernah mau dibantu oleh binatang lain ataupun meminta bantuan kepada binatang lain. Namun suatu hari, saat singa sedang berjalan-jalan di hutan yang menurutnya adalah wilayah kekuasaannya, singa menjadi sadar bahwa dirinya menjadi tidak ada artinya ketika tegantung di jerat para pemburu. Bagaimana sang singa bisa bertobat? Inilah pembelajaran hidup pertobatan itu.

Di pagi hari yang cerah seperti biasa singa berjalan-jalan di hutan yang ia cintai. Dengan kepala ditegakkan dan dada dibusungkan sang singa terlihat gagah dan perkasa. Semua binatang hutan tidak berani untuk memandangnya, mereka diam dengan kepala tertunduk ke bawah. Namun tidak seperti halnya dengan sekumpulan anak tikus yang sedang berlarian di belakang para orang tua mereka yang sedang diam menyambut sang singa.

Sang singa menyadari ada pergerakan tidak hormat di belakang dan langsung berteriak “siapa di belakang itu,  yang tidak hormat pada ku, tidakkah kau takut akan murkaku saat sakit hati?”

Sejenak orang tua tikus tersadar bahwa sang singa marah akan perbuatan anak-anak mereka. Maka dengan cepat salah satu orang tua tikus memberi isyarat anak-anaknya untuk diam dan menundukkan kepala. Namun anak-anak tikus itu tidak mengerti apa maksud isyarat dari salah satu orang tua itu. Mereka tetap berlari-lari seperti sebelumnya.

Sedang asiknya anak-anak tikus ini bermain, tiba-tiba dan tanpa mereka sadari singa langsung meloncat dan berdiri tepat di depan mereka dan terdengarlah auman keras yang menyakitkan telinga disertai taring-taring tajam yang siap menerkam. Kehadiran singa membuat terkejut anak-anak tikus yang sedang bermain itu dan membuat mereka terjatuh dan menangis. Hal ini membuat anak-anak tikus trauma. Mereka gemetar dan kaki tidak dapat digerakkan, mereka menangis tidak henti-hentinya.

Melihat hal itu orang tua tikus langsung meminta maaf pada sang singa. Mendengar permintaan maaf itu sang singa menurunkan amarahnya. Dan berkata pada orang tua tikus “Didik anak-anak kalian untuk hormat dan tunduk pada ku”. Setelah berkata demikian sang singa berlalu meninggalkan kumpulan binatang.

Seiring berlalunya singa, bubar juga kumpulan binatang yang berada dijalan itu, mereka kembali ketempat masing-masing. Demikian juga dengan kumpulan tikus, mereka kembali ketempat tinggal mereka sambil menghibur anak-anak mereka yang baru mengalami hal yang tidak menyenangkan. Sesampainya di rumah pimpinan tikus memberi nasihat kepada anak-anak tikus bahwa ketika melihat singa lewat maka kita harus menundukkan kepala dan diam sebagai tanda hormat.

Anak-anak tikus belum mengerti sepenuhnya mengapa mereka harus melakukan hal itu. Namun mereka mengangguk saja karena yang berbicara adalah pimpinan mereka. Pimpinan tikus dengan bijak memberi nasihat dan penghiburan sehingga sedikit demi sedikit anak-anak tikus yang tadi ketakutan menjadi lebih tenang dan akhirnya dapat melupakan peristiwa yang baru saja mereka alami. Setelah itu mereka menutup hari dengan berdoa dan tertidur.

Keesokkan harinya seperti biasa anak-anak tikus itu bermain bersama dalam kelompok. Mereka bergembira menyambut hari baru yang boleh mereka rasakan. Dengan semangat sukacita anak-anak tikus bermain menyusuri jalan hutan itu. Pada saat yang sama singapun sedang berjalan-jalan dan terjadilah pertemuan kembali. Pertemuan kali ini ada perbedaan, anak-anak tikus langsung bersikap menundukkan kepala dan diam. Melihat hal itu singa sangat senang sekali karena tidak ada binatang yang berulah di depan matanya.

Namun anak-anak tikus ini penasaran, mau kemanakah gerangan singa ini pergi. Maka secara diam-diam mereka mengikuti perjalanan singa. Rupanya singa berjalan berkeliling hutan sambil mempertunjukkan kekuatannya. Dari kejauhan anak-anak singa ini terus memperhatikan dan mengikuti. Tiba-tiba Suit….. dan sangat cepat sebuah jerat perangkap melilit badan singa. Singa meronta dan berjuang untuk melepaskan diri dari jerat. Namun semakin banyak ia bergerak semakin kuat jerat yang melilit di badannya.

Singa tidak putus asa, disertai dengan auman yang keras dan menggelegar  ia mencoba untuk membebaskan diri. Ia terus berjuang untuk melepaskan diri dari jerat perangkap namun usahanya ternyata sia-sia. Tenaganya semakin lama terkuras habis namun jerat itu begitu kuat melilit sehingga akhirnya singa hanya bisa pasrah karena kelelahan. Melihat singa tak berdaya anak-anak tikus merasa kasihan  walaupun bercampur takut.

Mereka mencoba mendekati singa dan berkata “sabar yah kami akan mencoba membantu”. Namun singa malah tertawa lebar dan berkata “kalian kecil mana bisa membebaskan aku dari jerat ini, aku saja yang berbadan besar dan kuat tidak dapat memutuskan tali-tali perangkap ini”. Sekali lagi tikus memberanikan diri berkata “kami coba memutuskan tali-tali ini yah?”. Dengan wajah yang meremehkan singa diam. Tikus-tikus kecil ini mulai menggigit tali-tali perangkap itu namun usaha tikus-tikus muda ini sia-sia mereka tidak dapat memutuskan jerat perangkap itu. Dengan suara agak takut tikus berkata lagi “tunggu sebentar ya, kami akan memanggil orang tua kami untuk datang ke sini”. Singa diam saja dan tidak menjawabnya.

Tidak berapa lama kelompok tikus sudah berkumpul di sana. Pimpinan tikus berkata “hai singa mana kekuatan mu, tidakkah engkau gagah dan perkasa? Masa tidak bisa membebaskan diri dari jerat ini”. Mendapat perkataan seperti itu singa merasa marah ia berjuang untuk membebaskan diri namun tidak berhasil. Melihat singa yang tak berdaya tikus-tikus merasa iba dan akhirnya mulai mencoba untuk menggigit tali-tali jerat perangkap itu.

Dan tidak berapa lama satu demi satu tali jerat perangkap itu mulai putus dan akhirnya singa terbebas dari jerat perangkap. Singa sangat malu bahwa dirinya yang gagah dan perkasa kalah oleh tikus-tikus yang kecil dan terlihat lemah itu. Maka dengan malu ia berucap “terima kasih atas bantuan kalian semua, kalau tidak ada kalian aku mungkin sudah tertangkap oleh pemburu”. Pimpinan tikus berkata “sebagai sesama penghuni hutan memang sudah selayaknya kita saling membantu. tidak usah dilihat dari besar atau kecilnya namun rasa untuk membantu sesama warga hutan ini yang harus ditumbuhkan supaya kehidupan ini semakin membahagiakan”.

Mendengar perkataan pemimpin tikus ini, singa merasa bahwa ternyata dirinya lemah dan tidak bisa apa-apa tanpa adanya yang lain. Sehingga akhirnya singa berjanji bahwa ia akan bersikap ramah dan tidak sombong terhadap warga hutan yang lainnya. Sejak peristiwa hari ini singa pun selalu hidup membaur dengan penghuni lain di hutan ini. Tidak ada lagi yang merasa lebih kuat atau lemah. Semuanya sama dan wajib saling membantu karena pada dasarnya mereka tidak dapat hidup seorang diri, mereka membutuhkan  bantuan dan pertolongan binatang lain.

Itulah pertobatan sang singa, dan karena kekuatannya singa mencoba untuk membantu binatang-binatang yang membutuhkan pertolongannya dan ia pun tidak malu untuk meminta bantuan dari binatang lain juga. Demikianlah akhirnya semakin harmonis kehidupan di hutan itu. Dan mereka membuat satu hukum yaitu bantulah dan kasihilah sesama binatang. Hukum ini terus dijalankan sampai selama-lamanya.


Sunday, November 18, 2012

Bersepeda Bersama Teman-teman Ku Ke Situ Cigangsa Purwakarta


 
Perjalanan kami kali ini, bersepeda dari Kebon Kolot menuju ke Situ Cigangsa melalui Desa Benteng. Ini merupakan perjalanan kami bertiga Budi, Ius dan Dono. Rute yang dilalui sebenarnya tidak terlalu jauh, namun ada beberapa tanjakan tajam yang membuat fisik ini terkuras habis. Walaupun demikian tidak menyurutkan kami untuk mengayuh sepeda menuju Situ Cigangsa.

Mengenai kondisi jalan yang dilalui, sangat beragam, mulai jalan aspal, berbatu sampai tanah tapi semuanya itu menjadikan perjalanan kali ini begitu menantang dan menyenangkan. Sebenarnya kami melakukan perjalanan bersepeda untuk memperkenalkan tempat-tempat menarik yang mungkin terlupakan oleh orang. Selain itu, perjalanan ini juga dijadikan sarana untuk kami berolahraga.

Bagi teman-teman yang ingin bersepeda dengan sedikit tantangan cobalah rute ini. Kami jamin sangat menyenangkan dan penuh kesan. Jadi tunggu apalagi mari kita bersepeda bersama, kita lalui jalan-jalan yang ada di Purwakarta ini dengan penuh semangat.

Friday, November 9, 2012

Menggambar Pemandangan Pantai


Hai semuanya .............
Kakak kali ini mau mensharingkan tentang pengalaman berada di pantai. Pada saat itu sedang liburan entah mengapa ingin rasanya mengabadikan keindahan pemandangan pantai dalam sebuah lukisan. Secara spontan kakak membuat sketsa kasar, dan mulai menggambar pemandangan pantai tersebut.

Kakak kagum dengan pemandangan pantai ciptaan Tuhan ini. Sebagai ungkapan syukur tertuanglah dalam sebuah lukisan di kertas yang kemudian kakak masukkan ke dalam program menggambar di komputer dan hasilnya bisa adik-adik lihat di sini.

Nilai positif yang dapat kakak ambil adalah setiap peristiwa dalam hidup ini pasti ada setitik kenangan yang dapat dijadikan kebanggaan  kelak kemudian hari. Maka jangan pernah menyianyiakan sejengkal langkah yang sudah kita lalui. Karena jejak-jejak langkah akan hilang ketika kita tidak memberi arti pada setiap jejak langkah itu.

Dengan kata lain sadarilah setiap detik, menit, jam yang sudah kita lalui. Perhatikan jengkal demi jengkal langkah kita, dan pasti kita akan menemukan segudang nilai yang tak terkira banyaknya. 

Itulah sedikit pengalaman kakak pergi ke pantai dan menyaksikan keindahan alam ciptaan Tuhan yang sangat indah. Ok, adik-adik kalau begitu siap untuk mengekspresikan segala apa yang dilalui dalam hidup ini. Berani mencobanya ........ siapa takut..............